KompasOtomotif – Mengusung teknologi, desain, dan tampang baru, Yamaha Byson bertransformasi menjadi banteng yang lebih ringan dan lincah. Alhasil, lajunya diklaim semakin kencang, irit bahan bakar, juga semakin nyaman dikendarai.
Dalam peluncuran All-New Yamaha Byson di Ancol, Kamis (19/6/2015), Yamaha mengklaim beberapa hal. Laju dari 0-400 meter lebih cepat 1 detik. Byson juga diet, sehingga bobotnya lebih ringan 3 kg. Rangka juga lebih kuat 12 persen, konsumsi BBM semakin irit 10-14 persen.
Dalam peluncuran All-New Yamaha Byson di Ancol, Kamis (19/6/2015), Yamaha mengklaim beberapa hal. Laju dari 0-400 meter lebih cepat 1 detik. Byson juga diet, sehingga bobotnya lebih ringan 3 kg. Rangka juga lebih kuat 12 persen, konsumsi BBM semakin irit 10-14 persen.
Apa sebab? Berikut rinciannya, dirangkum dalam perubahan teknis yang membuat sepeda motor memenuhi semua klaim di atas:
1. Mesin lebih kecil, 149 cc. Model lama 153 cc. Kata M Abidin, GM Technical Service and Motorsport Yamaha Indonesia, mesin ini beda dengan yang dipakai di India.
”Di India kodenya 2G, di kita 2UP. Sangat berbeda, bahkan ada 91 item yang berbeda untuk menentukan konsumsi bahan bakar dan tarikan,” kata Abidin.
2. Tenaga dan torsi turun sedikit, namun karena bobot lebih ringan, akselerasi justru semakin cepat. Pengurangan bobot 3 kg berasal dari pengurangan komponen AC Magneto, tidak adanya karburator (bisa hampir 1 kg sendiri), desain rangka dan setang baru.
3. Kombinasi mesin dan bobot yang pas menghasilkan power to weight ratio yang lebih baik.
4. Kelincahan berkat rangka yang lebih ringkas dipadu dengan jarak sumbu roda yang dipangkas 4 mm.
5. Kestabilan didapat karena ukuran ban belakang lebih lebar. Depan 100/80 dan belakang 130/70.
1. Mesin lebih kecil, 149 cc. Model lama 153 cc. Kata M Abidin, GM Technical Service and Motorsport Yamaha Indonesia, mesin ini beda dengan yang dipakai di India.
”Di India kodenya 2G, di kita 2UP. Sangat berbeda, bahkan ada 91 item yang berbeda untuk menentukan konsumsi bahan bakar dan tarikan,” kata Abidin.
2. Tenaga dan torsi turun sedikit, namun karena bobot lebih ringan, akselerasi justru semakin cepat. Pengurangan bobot 3 kg berasal dari pengurangan komponen AC Magneto, tidak adanya karburator (bisa hampir 1 kg sendiri), desain rangka dan setang baru.
3. Kombinasi mesin dan bobot yang pas menghasilkan power to weight ratio yang lebih baik.
4. Kelincahan berkat rangka yang lebih ringkas dipadu dengan jarak sumbu roda yang dipangkas 4 mm.
5. Kestabilan didapat karena ukuran ban belakang lebih lebar. Depan 100/80 dan belakang 130/70.
0 comments:
Post a Comment